About

Proses belajar memang sesuatu yang tidak mudah. Apalagi belajar di universitas kehidupan. Dimana hasilnya tidak bisa dilihat secara langsung setelah menjalani ujian. Namun harus menunggu hingga masa kelulusan itu terjadi. Ketika manusia sampai di penghujung umurnya.

Dalam proses belajar ini jatuh bukanlah hal yang aneh. Bahkan mungkin semakin sering jatuh maka pelajar tersebut akan semakin memahami hakikat apa yang dipelajarinya. Bahwa apa yang dicerap dalam otaknya itu bukan hanya untuk menjadi penghias intelektualitas. Namun sebagai penghias dirinya sebagai manusia seutuhnya. Manusia yang serba lemah, namun dianugerahi potensi luar biasa yang memungkinkan dirinya menanggung beban yang tak mampu ditanggung oleh gunung-gunung sekalipun.

Mata pelajaran pertama pun tak henti2nya sering gagal diujikan pada manusia. Tentang hakikat manusia atau dengan kata lain untuk apa engkau ada. Secara teoritis memang jawabannya sangat mudah. Namun apakah manusia bisa konsisten dengan jawaban terhadap konsep mendasar itu? Berbagai ujian akan banyak ditemukan hingga bisa membelokannya dari jawaban pertamanya. Maha besar Allah, setiap manusia akan diuji dengan ujian yang berbeda-beda. Begitu bervariasi hingga mungkin tiap jiwa akan menemukan bahwa perjalanan hidupnya, proses belajarnya dalam memahami hidup pantas untuk ditulis menjadi sebuah roman. Entah itu roman dengan tokoh seorang antagonis atau protagonis. Allahu’alam Bishowab.

PJ blog ini:
Riza Rakhmawati
Alumnus T. Informatika ITS Surabaya, SMUN 2 Lamongan, SLTPN 1 Lamongan, SDN Jetis IV Lamongan, TK Bhayangkari Lamongan
letssmile73@yahoo.com